Labuan Bajo |pa-labuanbajo.go.id
Setelah melaksanakan Monitoring dan Sosialisasi di Pengadilan Agama Labuan Bajo yang telah berjalan lancar dan sukses dari pagi hingga rabu malam (06/03/2019), KPTA dan rombongan dijadwalkan akan melanjutkan perjalanan ke PA Ruteng pada keesokan harinya yaitu pada kamis pagi (07/03/2019) dengan agenda yang sama.
Ditengah guyuran hujan dan angin yang kencang tepat pukul 06.00 WITA KPTA beserta rombongan berangkat dari penginapan menuju PA Ruteng dengan diantar oleh Supir dari PA Labuan Bajo namun sekitar 10 km ke luar kota Labuan Bajo tepatnya di Dusun Capi Desa Golo Bilas rombongan terhadang oleh banjir yang tingginya sebatas pinggang orang dewasa namun masih bisa dilalui oleh kendaraan, perjalanan tetap dilanjutkan namun 5km setelahnya dihadang kembali oleh banjir yang lebih parah dan dengan kondisi jembatan waemese yang juga rusak diterjang debit air hujan yang deras sehingga tidak bisa di lalui oleh kendaraan, akhirnya KPTA beserta rombongan memutuskan kembali ke Labuan Bajo.
KPTA dan rombongan kembali ke kantor PA Labuan Bajo sambil beristirahat dan menunggu sampai cuaca mulai membaik.
Siang hari setelah sholat dzuhur KPTA dan rombongan kembali berangkat setelah mendapat info bahwa banjir sudah surut. Benar di lokasi yang tadi yang terdampak banjir telah surut dan bisa dilalui kendaraan, akan tetapi perjalanan kembali terhambat karena terjadi tanah longsor di jalan Dalong- Mello dan ditengarai longsor terjadi pula di sejumlah titik di jalan trans Flores Labuan Bajo-Ruteng. Disana dijumpai pula satu unit kendaraan yang terperosok kejurang akibat diterjang material longsor. Dengan keadaan yang tidak memungkinkan tersebut akhirnya rombongan memutuskan kembali lagi ke Labuan Bajo dan kembali mencari penginapan.
foto: kendaraan yang terperosok akibat terjangan material longsor
Di saat yang sama akibat cuaca buruk akses komunikasi dan jaringan internet terputus oleh karena itu kami sulit melakukan komunikasi dengan PA Ruteng maupun PTA NTT.
Malam hari sehabis magrib Panitera dan Sekretaris PTA NTT memutuskan untuk kembali melakukan perjalanan ke Ruteng dengan harapan jalan bisa dilalui dan bisa kembali ke Kupang via Ruteng karena tiket pesawat yang sudah di pesan sebelumnya. Namun Panitera dan Sekretaris mengusulkan agar KPTA tidak ikut dengan berbagai pertimbangan. Dalam perjalanan menuju ruteng ternyata jalan tidak bisa di lalui karena terlalu banyak titik terjadi longsor dan bahaya di Kampung Culu Desa Tondong Belang Kecamatan Mbeliling. Akhirnya tengah malam Panitera dan Sekretais PTA NTT kembali ke Labuan Bajo.
Jumat pagi (08/03/2019) Ketua PA Labuan Bajo mendatangi otoritas bandara Komodo agar bisa membantu pemulangan KPTA beserta rombongan kembali ke Kupang namun karena sistem online yang terputus sehingga pihak bandara tidak banyak membantu.
Namun setelah mendapat informasi bahwa ada provider seluler yang sudah aktif kembali akhirnya dapat berkomunikasi dengan PTA NTT agar dapat memesan tiket kembali Labuan Bajo-Kupang. Dan tepat pada pukul 14.00 WITA KPTA dan rombongan dapat kembali mendarat di Kupang.
foto : KPTA NTT (ketiga dari kiri) bersama rombongan di Bandara Komodo Labuan Bajo yang akan bertolak kembali ke Kupang
Akibat dari kejadiaan yang luar biasa dan tidak terduga tersebut KPTA dan rombongan yang rencananya akan mengunjungi dan melakukan kegiatan di PA Ruteng terpaksa di batalkan. Namun kita patut bersyukur karena KPTA beserta rombongan bisa kembali dengan selamat di Kupang. KPTA mengatakan "sangat bersyukur dan berterimakasih kepada semua pihak yang berusaha dan mendoakan agar kami bisa kembali kekupang dengan selamat", ujar pria murah senyum tersebut.
Berikut kami sertakan foto-foto lokasi bencana banjir dan longsor yang kami himpun
foto: lokasi banjir yang menghadang perjalanan KPTA dan rombongan
foto: Lokasi tanah longsor di kecamatan Mbeliling
(erlan|adm)